Poligami

Gw barusan terima email dari temen gw, dia bilang "ayo Len bikin postingan ttg poligami dong kan lagi mencuat gara2 kasus Aa Gym."
Sebenernya poligami tuh apa sih? Apa cuman co aja yg boleh melakukan itu? Apa ce jg boleh? Kl buat co kasusnya akan biasa aja, tp kl ce yg melakukan baru luar biasa.

Menurut beberapa artikel yg gw baca ternyata poligami (kompas 12 mei'03 &21 sept'04) itu jg dilarang oleh mereka. Anjuran or ajaran yg memperbolehkan berpoligami tuh menurut salah satu artikel tsb, ditulis pada saat situsi dan kondisi pada saat itu darurat coz saat itu jumlah pria sedikit dibandingkan dgn jumlah wanita akibat mati dalam peperangan antar suku or lainnya. Jadi mereka memperbolehkan berpoligami sampai 4 orang untuk menambah keturunan dan untuk menyebarkan agama mereka serta diharapkan dapat menghidari konflik dan peperangan antar suku tsb..
Tp kl hal itu diberlakukan sekarang kondisinya sudah jauh berubah dan dah gak cocok lagi.
Wong katanya nih sang Nabi sendiri hidupnya bermonogami, baru setelah sang istri meninggal beliau menikah lagi.
Di beberapa negara islam sendiri ada yang melarang warganya berpoligami, cuman kl di Indonesia hal itu diperbolehkan.

Praktik poligami bukanlah persoalan teks maupun berkah, melainkan persoalan budaya. Dalam pemahaman budaya, praktik poligami dapat dilihat dari tingkatan sosial yang berbeda. Bagi kalangan miskin atau petani dalam tradisi agraris, poligami dianggap sebagai strategi pertahanan hidup untuk penghematan pengelolaan sumber daya. Tanpa susah payah, lewat poligami akan diperoleh tenaga kerja ganda tanpa upah. Kultur ini dibawa migrasi ke kota meskipun stuktur masyarakat telah berubah. Sementara untuk kalangan priayi, poligami tak lain dari bentuk pembendamatian perempuan. Ia disepadankan dengan harta dan takhta yang berguna untuk mendukung penyempurnaan derajat sosial lelaki.

Kl ada pendapat yg mengataka berpoligami itu untuk menyeimbangkan jumlah penduduk yg katanya wanita jumlahnya lebih banyak dibanding co, itu jg harus di teliti ulang dalam usia berapa yg kebanyakan? Menurut data sensus th 2000 yg jumlah wanitanya lebih banyak tuh dalam usia di atas 65 tahun atau di bawah 20 tahun. Bahkan, di dalam kelompok umur 25-29 tahun, 30-34 tahun, dan 45-49 tahun jumlah lelaki lebih tinggi. (Sensus DKI dan Nasional tahun 2000).

Terlepas dari itu semua kl gw pribadi gak setuju dengan alasan apapun. Soalnya gimana2 pasti kita, perempuan yg menerima akibatnya. Apa bisa yg namanya manusia itu adil? Apalagi kl ternyata istri ke 2 nya lebih cakep, lebih seksi en lebih muda? Apa bisa kita sebagai ce/istri bener2 rela kl suami kita punya istri lain? Apa kita gak ada perasaan cemburu walaupun cuman sedikit mungkin? Siapa yg mau hidupnya dimadu? Apa pandangan anak2 kita kl ngeliat bapaknya kayak gitu?

Gw sih setuju ama pendapat orang yg menolak poligami. Lebih baik diceraikan dulu aja trus kasih harta gono gini yg cukup banyak buat anak2nya sampe gede. Nah itu menurut gw lebih fair la jd gak usah mikir hari Senin ama bini ke berapa ya? Bini ke satu, dua, tiga or empat? Trus enaknya setiap istri berapa hari ya, sehari aja? Dua hari or seminggu2? Hahaha.... enak bener serasa hidup di jaman kerajaan yg banyak selirnya.

Trus temen gw bilang gini: "menurut pendapat gw yg miring...sekali lagi miring...paling ideal kalo suami itu punya lebih dari satu istri....ehmmm...nyam nyam.....jadi ada istri yg khusus urusin rumah tangga and anak...ada istri yg khusus dibawa ke pesta untuk dipamerin ke orang2...ada istri yg khusus untuk diranjang...ada istri khusus untuk bahas urusan bisnis...jadi semua spesialis deh.... hehehe... maklum... namanya juga pendapat yg miring...."
Huahaha...gile loe...kl gw jg boleh berpendapat or berhayal miring keik elo, gw jg mau tuh punya suami2 yg beda2 fungsinya tergantung sikonnya jd gak bakal bosen. Emansipasi kan, so gak mau kalah dong hehehe...
Kl misua gw baca postingan ini bisa geleng2 kepala dia, tp gak pa2 kan wong cuman khayalan miring.